0


BERAU, TV INTELIJEN NEWS,
  Siapa sangka, seorang Madri Pani yang dulunya seorang anak jalanan, mampu memberi banyak inspirasi, dan kini menjelma jadi seorang Ketua DPRD kabupaten Berau.

 Senin, 2 Januari 2023, tepatnya pukul 15:17 Wita, seorang wartawan TV Intelijen news,  berinisial JM, mampir ke cafe "Kopi Soe", Jl. S.A. Maulana, Tanjung Redeb. 

Cafe tersebut adalah salah satu tempat tongkrongan yang ngetren di Kota Sanggam ( julukan Kota Tanjung Redeb)  dan disenangi banyak pengunjung untuk bersantai bagi sebagian pecandu kopi di Tanjung Redeb.


JM pun memilih tempat duduk yang tanpa sengaja satu meja dengan seseorang yang tak lain adalah Madri Pani, SE,  Ketua DPRD Kabupaten Berau. 

Namanya jurnalis haus akan berita, terang saja JM tidak ingin melewatkan  kesempatan itu untuk mendapatkan banyak informasi sebagai  bahan pemberitaan.

JM pun mengawali perbincangan  dengan melempar beberapa pertanyaan ringan, dan percakapan mulai berjalan lancar. Melihat figur  seorang Ketua DPRD itu yang ternyata sosoknya penuh karismatik, ramah dan sangat mudah beradaptasi pada setiap orang, JM pun semakin membom bardir sejumlah pertanyaan kepada sang legislator nomor satu di kantor DPRD Berau itu.

Ditengah alotnya perbincangan, ada satu kisah menarik untuk ditilik dalam perjalanan anak dari seorang  petani yang lahir pada, 03 Maret 1972 di Kampung Samburakat,  Kecamatan Gunung Tabur itu. 

Bagaimana tidak, orang  yang memulai menimbah ilmu di SDN 001 Samburakat itu,  mestinya bisa merasakan kebahagiaan masa-masa bermain seperti layaknya anak seumuran dengannya saat itu, namun apa daya keadaan yang merampas kebebasannya untuk tidak bisa tersenyum  bersama dengan anak lainnya, dan memaksanya bekerja membanting tulang membantu perekonomian keluarganya.

Mantan Siswa SMPN 01 angkatan 1989 Gunung Tabur itu, menuturkan, kalau saat itu, dirinya tidak bisa berbaur bersama teman-temannya, lantaran ia harus berjuang melalukan berbagai macam pekerjaan serabutan, yang menurutnya dapat menghasilkan "cuan" (uang), mulai dari berjualan kue dan es lilin, membajak sawah, hingga dirinya rela menjadi seorang pembantu rumah tangga.

"Mau apa lagi, karena saya harus belajar mencari uang dengan  berjualan kue, pulang dari sekolah saya lanjutkan menjajakan es lilin. Sesekali saya pergi mengumpulkan ranting-ranting kayu, buat ibu saya masak di rumah", kenangnya.

Seiring berjalannya waktu, orang yang pernah duduk di bangku SMEAN 1 Tanjung Redeb itu, kemandirian hidupnya semakin terbentuk oleh kerasnya kehidupan yang telah dilewatinya. 

Keuletannya bekerja keras memberinya banyak bekal untuk lebih percaya diri menjadi orang sukses.

Hanya saja, kesuksesan seorang laki -laki tidak pernah dikatakan sempurna tanpa ada pendamping hidup. Hal itu pula yang mendorong dirinya mencari teman hidup yang bisa memberinya semangat untuk meneruskan mimpinya. Tak mau melewatkan waktu,  ia pun memutuskan meminang pujaan hatinya bernama Jumiati, yang tinggal di kampung Gurimbang, kecamatan Sambaliung. 

Hingga pada akhirnya, orang yang menikah pada tahun 1997 itu, hijrah ke kampung Gurimbang, tempat isterinya dibesarkan.

Sejak Madri Pani menjadi warga kampung Gurimbang, banyak ide dan masukan yang ia sumbangkan demi perkembangan kampung Gurimbang. 

Tidak terasa, pemilihan calon kepala kampung mulai menjadi pembicaraan hangat di Gurimbang. Tidak sedikit masyarakat yang meminta suami Jumiati itu, untuk ikut dalam pemilihan kepala kampung. Hingga akhirnya, setelah mendapat restu dari seluruh orang terdekatnya, bapak yang dikaruniai 1 orang putra tersebut, memutuskan ikut meramaikan pesta demokrasi di kampung Gurimbang saat itu.

Benar pepatah mengatakan "usaha keras dan doa tak akan menghianati hasil", Madri Pani pun mampu meraup suara terbanyak dari pemilihan itu. Hingga kemudian  dinobatkan menjadi seorang kepala kampung Gurimbang, pada 24 Februari tahun 2011. 

Kala itu, kepemimpinan Madri Pani terus berjalan, mimpi masyarakatnya pun untuk ingin kampungnya berubah  perlahan jadi kenyataan. Berbagai macam ide dan kebijakan Madri Pani yang pro masyarakat  membuat kampung Gurimbang  maju pesat, sarana infrastruktur satu per satu mulai berdiri dengan kokoh, seperti bangunan kantor kepala kampung, sekolahan (SMP, SD dan paud), post yandu, perbaikan jalan, dan berbagai sarana lainnya, yang seketika mampu merubah wajah kampung Gurimbang menjadi "primadona" se kabupaten Berau.

Tidak berhenti sampai disitu, kemajuan kampung Gurimbang memberi banyak inspirasi dan menyedot banyak perhatian, tidak hanya di provinsi Kaltim, tapi juga ke seluruh pelosok Indonesia.

Bahkan, orang yang telah mendapat segudang penghargaan itu, pernah diundang sebagai bintang tamu di acara Kick Andy Show yang bertemakan "DESAKU MASA DEPANKU" lantaran kampung Gurimbang menjadi kampung terbaik seantero Indonesia, pada tahun 2018. 

Meski berhasil menjadi kepala kampung terbaik se Indonesia, bukan berarti lulusan STIE Al - Anwar tahun 2013, Surabaya itu, berpuas hati. Madri Pani  menyadari, menjadi seorang kepala kampung otoritasnya sangatlah terbatas. Sementara nalurinya sebagai asli orang Banua (asli kelahiran Berau) terus bergejolak untuk lebih ingin melihat masyarakat bisa sejahterah secara merata, bukan hanya kampung Gurimbang tp seluruh masyarakat kabupaten Berau.

Di kala itulah, Madri Pani berkemas untuk ikut berkompetisi diajang pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Berau. Waktu terus berlalu, sementara perhelatan pemilihan calon anggota DPRD kian mendekat, tanpa terkecuali Madri Pani pun  menjalankan sosialisasi politiknya di daerah pemilihannya yang berada di zona 4, yakni kecamatan Sambaliung, Tabalar dan Kelay.

Seperti biasanya berbagai cara yang dilakukan  para calon anggota legislatif untuk meraih simpati masyarakat, tentu saja membutuhkan banyak finacial. Bagi Madri Pani, ia mengakui, kalau maju menjadi calon DPRD saat itu, tidak ubahnya maju menjadi calon kepala kampung. 

Manuvernya untuk berbaur bersama masyarakat sudah menjadi kebiasaannya jauh sebelum maju menjadi calon legislatif. Tidak heran, Keikut sertaan orang yang pernah bergabung di Forum Lingkar Tambang tahun 2015-2017 itu, pada pesta demokrasi yang digelar tiap 5 tahunanan tersebut, mendapat banyak sambutan dari masyarakat di daerah pemilihannya.

Terbukti setelah hasil perhitungan suara calon legislatif kala itu (tahun 2019) Madri Pani mampu mengalahkan semua pesaingnya, bahkan tidak tanggung - tanggung Madri Pani membuktikan dirinya sebagai candidat legislatif yang mengantongi suara terbanyak dari 30 orang calon anggota DPRD yang lolos masuk duduk ke kursi parlement di Berau.

Sukses pernah mengharumkan nama kabupaten Berau lantaran menjadi kepala kampung terbaik se Indonesia, tahun 2018, politisi dari partai Nasdem itu akhirnya berlanjut melenggang masuk ke kantor DPRD Berau.

Madri Pani akhirnya didaulat menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah priode 2019 -2024, kabupaten Berau. Kini otoritasnya sebagai wakil rakyat terus bekerja secara profesional, tidak sedikit kritikan yang ia  dilemparkan kepada pemerintah eksekutif demi mewujudkan sistem pemerintahan secara good government. 

Demikian hasil wawancara eklusif ketua DPRD kabupaten Berau bersama wartawan TV Intelijen News, Semoga menjadi insfirasi.  (Burhan).

BERSAMBUNG....

Posting Komentar

Top